Strategi Marketing Offline

Dengan berkembangnya zaman menjadi semakin modern seperti saat ini, teknologi pun menjadi semakin canggih. Terlebih dengan mudahnya mengakses internet, segala hal dapat dilakukan secara online termasuk kegiatan jual beli. Banyaknya pengguna yang lebih memilih unutk belanja secara online telah membuat sebagian besar pedagang akhirnya beralih membuka online shop, tak terkecuali perusahaan-perusahaan besar yang akhirnya juga memasarkan produknya secara online.

Jangan lupa untuk mempromosikan bisnis & usaha anda di jaringan periklanan Google ads dan partner Google. Karena dengan pasang iklan di Google ads maka jangkauan iklan web bisnis anda akan semakin luas. Web bisnis anda akan tayang di halaman 1 Google ketika ada yang mencarinya. Yaitu orang yang sedang membutuhkan bisnis dan jasa anda. Segera pasang iklan di halaman 1 hasil pencarian Google. Atau hubungi jasa Google ads Jakarta untuk mengiklankan web bisnis anda di pencarian Google dan juga website-website yang bekerjasama dengan Google. hubungi jasa iklan google ads sekarang juga. jasa iklan google ads.

Walaupun sudah serba online, tetapi tetap ada beberapa penjual atau perusahaan yang masih menggunakan jenis strategi marketing offline, lho. Ini karena masih banyak juga pembeli yang belum melek teknologi dan nggak mengerti cara berbelanja online. Berikut ini, ada tiga jenis strategi marketing offline yang masih sering digunakan dan terbukti efektif untuk menarik pelanggan!

1. Penggunaan Papan Reklame/Baliho

Sejumlah perusahaan masih mau mengeluarkan biaya mahal dengan menyewa papan reklame untuk mengiklankan produk mereka. Karena papan reklame terbukti masih menjadi teknik dan strategi promosi yang ampuh untuk menarik minat pembeli. Sebab, papan reklame bisa berada di mana saja sehingga sudah pasti terlihat oleh semua pengguna jalan. Baik itu pengendara motor, pengendara mobil, maupun para pejalan kaki. Apalagi kalau letaknya strategis, seperti di pinggir jalan besar, jalan tol, dan stasiun.

2. Membagikan Brosur

Membagi-bagikan brosur kepada para pejalan kaki yang lewat memang menjadi strategi marketing offline yang paling sering dijumpai. Walaupun sering dijumpai, bukan berarti brosur menjadi strategi marketing yang efektif. Justru membagikan brosur memiliki resiko tinggi karena kebanyakan orang hanya akan melihatnya sebentar dan kemudian membuangnya atau menyobeknya.

Walaupun begitu, membagikan brosur masih menjadi pilihan beberapa perusahaan untuk beriklan. Karena biaya yang dikeluarkan untuk mencetak brosur lebih murah dan terjangkau. Biasanya brosur memuat informasi yang detail, lengkap, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Selain itu, brosur juga lebih mudah didistribusikan seperti saat sedang ada acara bazaar atau di pinggir jalan.

3. Menjadi Sponsor Suatu Acara

Menjadi sponsor dalam sebuah acara bisa dibilang merupakan strategi marketing yang menguntungkan kedua belah pihak. Yaitu pihak yang menyelenggarakan dan pihak perusahaan yang ingin produknya diiklankan. Karena, pihak penyelenggara biasanya akan mendapat dana tambahan dari perusahaan. Dan perusahaan mendapat keuntungan dengan dipromosikan dalam acara tersebut seperti mengenalkan produk yang mereka jual. Atau nama perusahaan disebut oleh MC sebagai sponsor acara.

Nah, itu dia tiga jenis strategi marketing offline. Walaupun terlihat sangat konvensional dan kuno, tetapi tetap digunakan oleh beberapa pihak. Karena dianggap masih efektif dan ampuh dalam menarik minat para pembeli serta masih relevan untuk keperluan marketing perusahaan.

Kategori: Seputar Bisnis

error: Content is protected !!