Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Biaya tetap dan biaya variabel adalah dua jenis biaya operasional bisnis yang dibedakan berdasarkan intensitasnya. Adapun biaya tetap adalah biaya operasional bisnis yang tidak mengalami perubahan dan harus selalu dikeluarkan pada waktu tertentu. Sedangkan biaya variabel adalah biaya operasional bisnis yang selalu mengalami perubahan sesuai dengan intensitas penggunaan sumber biaya.

Baca penjelasan lengkapnya tentang perbedaan biaya tetap dan biaya variabel serta cara hitungnya berikut ini.

Pengertian Biaya Tetap dan Variabel

Biaya tetap tidak bergantung pada volume produksi atau penjualan, biaya variabel berubah sesuai dengan perubahan dalam volume produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa semakin banyak produk yang diproduksi atau dijual, semakin tinggi biaya variabelnya; dan sebaliknya, jika volume produksi atau penjualan menurun, biaya variabel juga akan turun.

Biaya variabel sering kali berkaitan langsung dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Ini bisa mencakup bahan baku, tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk membuat produk, biaya distribusi, dan biaya pemasaran yang berubah sesuai dengan penjualan. Biaya variabel adalah biaya yang sering kali dapat dikendalikan secara langsung oleh manajemen melalui keputusan operasional mereka.

Perbedaan antara Biaya Tetap dan Variabel

1. Keterkaitan dengan Volume

Perbedaan paling mendasar antara biaya tetap dan variabel adalah bagaimana mereka bereaksi terhadap perubahan volume produksi atau penjualan. Biaya tetap tetap konstan terlepas dari volume produksi atau penjualan, sementara biaya variabel berubah seiring perubahan dalam volume tersebut.

2. Prediktabilitas

Biaya tetap lebih mudah diprediksi karena mereka tidak berubah, sedangkan biaya variabel bisa lebih sulit diprediksi karena fluktuasi mereka tergantung pada volume kegiatan.

3. Pengendalian

Manajemen memiliki lebih sedikit kendali langsung atas biaya tetap, karena biaya ini cenderung tetap dalam jangka waktu tertentu. Namun, mereka memiliki lebih banyak kendali atas biaya variabel karena biaya ini berkaitan langsung dengan keputusan operasional sehari-hari.

4. Perilaku dalam Analisis Biaya

Dalam analisis biaya, biaya tetap dan variabel sering dibedakan karena perilaku finansial mereka yang berbeda. Ini memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam perencanaan bisnis dan kontrol biaya.

Jenis Biaya Tetap dan Contohnya

Mari kita bahas beberapa jenis biaya tetap yang umum dalam konteks bisnis:

1. Biaya Tetap Langsung

Biaya tetap langsung adalah biaya tetap yang secara langsung terkait dengan produksi atau penjualan barang atau jasa tertentu. Meskipun mereka tetap dalam jangka waktu tertentu, mereka terkait secara langsung dengan aktivitas operasional perusahaan. Beberapa contoh biaya tetap langsung meliputi:

  • Gaji Karyawan Produksi: Gaji karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi barang atau penyediaan jasa. Meskipun jumlahnya tetap, mereka secara langsung terkait dengan kegiatan produksi.
  • Biaya Sewa Pabrik: Biaya tetap untuk menyewa pabrik atau fasilitas produksi. Meskipun jumlah sewa tidak berubah, ini adalah biaya langsung yang diperlukan untuk menjalankan operasi produksi.

2. Biaya Tetap Tidak Langsung

Biaya tetap tidak langsung adalah biaya tetap yang tidak terkait secara langsung dengan produksi atau penjualan suatu produk atau jasa tertentu. Meskipun mereka tetap dalam jangka waktu tertentu, mereka tidak berkorelasi langsung dengan aktivitas operasional perusahaan. Beberapa contoh biaya tetap tidak langsung meliputi:

  • Biaya Overhead: Biaya tetap yang terkait dengan fungsi-fungsi non-produksi seperti administrasi, manajemen, atau pemeliharaan fasilitas. Ini termasuk biaya seperti gaji staf administrasi, biaya overhead pabrik, dan biaya umum kantor.
  • Biaya Pemasaran: Meskipun biaya pemasaran mungkin tetap dalam jangka waktu tertentu, mereka tidak berkorelasi langsung dengan volume penjualan. Contohnya termasuk biaya iklan, promosi, atau riset pasar.

Baca juga: Jasa Digital Marketing Terbaik dan Terpercaya di Indonesia.

3. Biaya Tetap Diskret

Biaya tetap diskret adalah biaya tetap yang timbul sebagai hasil dari keputusan manajerial tertentu dan tidak dapat diubah dalam jangka pendek tanpa mengubah kapasitas atau struktur perusahaan. Beberapa contoh biaya tetap diskret meliputi:

  • Biaya Pembelian Peralatan: Biaya tetap yang terkait dengan pembelian peralatan atau mesin yang digunakan dalam proses produksi. Meskipun jumlahnya tetap, ini adalah biaya diskret karena biasanya memerlukan keputusan investasi besar.
  • Biaya Pembelian Properti: Biaya tetap yang terkait dengan pembelian properti atau aset tetap lainnya. Ini termasuk biaya seperti hipotek atau pembayaran bunga untuk akuisisi aset tetap.

4. Biaya Tetap Komitmen

Biaya tetap komitmen adalah biaya tetap yang timbul sebagai akibat dari kontrak atau komitmen yang telah dibuat oleh perusahaan, dan mereka sulit untuk diubah dalam jangka pendek tanpa biaya tambahan atau konsekuensi. Beberapa contoh biaya tetap komitmen meliputi:

  • Biaya Sewa: Biaya tetap untuk menyewa gedung atau ruang kantor untuk jangka waktu tertentu. Meskipun jumlah sewa tetap, kontrak sewa biasanya berkomitmen dan sulit untuk diubah sebelum berakhirnya masa sewa.
  • Biaya Kontrak Layanan: Biaya tetap yang terkait dengan kontrak layanan seperti layanan keamanan, pembersihan, atau pemeliharaan fasilitas. Meskipun jumlahnya tetap, kontrak ini seringkali berkomitmen dan sulit untuk diubah dalam jangka pendek.

Jenis Biaya Variabel dan Contohnya

Mari kita bahas beberapa jenis biaya variabel yang umum dalam konteks bisnis:

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah biaya variabel yang berkaitan langsung dengan produksi barang. Semakin banyak produk yang diproduksi, semakin besar biaya bahan baku yang diperlukan. Beberapa contoh biaya bahan baku meliputi:

  • Bahan Baku untuk Produk Elektronik: Misalnya, dalam produksi smartphone, biaya bahan baku seperti komponen elektronik, layar, baterai, dan casing adalah biaya variabel yang meningkat seiring dengan volume produksi.
  • Bahan Baku untuk Makanan: Dalam industri makanan, biaya bahan baku seperti daging, sayuran, rempah-rempah, dan bahan-bahan lainnya merupakan biaya variabel yang berubah sesuai dengan volume produksi makanan.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya variabel yang terkait langsung dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Semakin banyak jam kerja yang diperlukan untuk produksi, semakin tinggi biaya tenaga kerja. Beberapa contoh biaya tenaga kerja langsung meliputi:

  • Gaji Pekerja Pabrik: Di pabrik atau fasilitas produksi, gaji pekerja yang langsung terlibat dalam proses produksi adalah biaya variabel yang meningkat seiring dengan jumlah jam kerja atau produksi.
  • Gaji Pelayan Restoran: Dalam industri restoran, gaji pelayan yang melayani pelanggan langsung adalah biaya variabel yang berubah sesuai dengan jumlah pelanggan dan pesanan yang dilayani.

3. Biaya Pemasaran dan Promosi

Biaya pemasaran dan promosi adalah biaya variabel yang berkaitan dengan upaya untuk memasarkan dan mempromosikan produk atau jasa. Semakin agresif upaya pemasaran, semakin tinggi biaya yang dikeluarkan. Beberapa contoh biaya pemasaran dan promosi meliputi:

  • Biaya Iklan: Biaya untuk menghasilkan dan menayangkan iklan, baik itu melalui media cetak, televisi, radio, atau internet, adalah biaya variabel yang meningkat seiring dengan volume iklan yang ditempatkan.
  • Biaya Promosi Penjualan: Biaya untuk mengadakan promosi penjualan seperti diskon, kupon, atau acara promosi adalah biaya variabel yang meningkat seiring dengan tingkat promosi yang dilakukan.

4. Biaya Distribusi

Biaya distribusi adalah biaya variabel yang terkait dengan distribusi atau pengiriman produk kepada pelanggan. Semakin banyak produk yang didistribusikan, semakin tinggi biaya distribusi. Beberapa contoh biaya distribusi meliputi:

  • Biaya Pengiriman: Biaya untuk mengirim produk kepada pelanggan, baik itu melalui jasa pengiriman atau armada perusahaan sendiri, adalah biaya variabel yang meningkat seiring dengan volume pengiriman.
  • Biaya Penyimpanan: Biaya untuk menyimpan produk dalam gudang atau fasilitas penyimpanan adalah biaya variabel yang meningkat seiring dengan jumlah stok yang disimpan.

Rumus Biaya Tetap dan Cara Hitungnya

1. Rumus Biaya Tetap

Biaya tetap dapat dihitung dengan menggunakan rumus sederhana:

Biaya Tetap=Biaya Tetap Total

Dalam rumus ini, Biaya Tetap Total adalah jumlah biaya tetap yang perlu dibayarkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Biaya ini tidak dipengaruhi oleh volume produksi atau penjualan.

2. Cara Menghitung Biaya Tetap

Untuk menghitung biaya tetap, langkah-langkah berikut dapat diikuti:

  1. Identifikasi Biaya Tetap: Pertama-tama, identifikasi semua biaya dalam bisnis Anda yang tidak berubah dalam jumlah total dalam jangka waktu tertentu. Contoh biaya ini mungkin termasuk sewa, gaji tetap karyawan, asuransi, dan biaya utilitas tetap.
  2. Hitung Biaya Tetap Total: Jumlahkan semua biaya yang telah Anda identifikasi sebagai biaya tetap untuk jangka waktu tertentu, seperti bulanan atau tahunan.
  3. Gunakan Rumus: Setelah Anda memiliki jumlah Biaya Tetap Total, Anda dapat menggunakan rumus di atas untuk menghitung biaya tetap.

3. Contoh Perhitungan Biaya Tetap

Misalkan sebuah perusahaan memiliki biaya sewa kantor sebesar $5,000 per bulan, biaya gaji karyawan tetap sebesar $15,000 per bulan, dan biaya asuransi sebesar $2,000 per bulan. Jumlahkan semua biaya ini untuk mendapatkan Biaya Tetap Total:

Biaya Tetap Total=$5,000+$15,000+$2,000=$22,000

Jadi, biaya tetap perusahaan ini adalah $22,000 per bulan.

Rumus Biaya Variabel dan Cara Hitungnya

1. Rumus Biaya Variabel

Biaya variabel dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:

Biaya Variabel=Biaya Variabel per Unit×Jumlah Unit

Dalam rumus ini, Biaya Variabel per Unit adalah biaya variabel yang dikeluarkan untuk memproduksi atau menjual satu unit produk atau jasa, dan Jumlah Unit adalah jumlah total unit yang diproduksi atau dijual.

2. Cara Menghitung Biaya Variabel

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung biaya variabel:

  1. Identifikasi Biaya Variabel per Unit: Tentukan biaya variabel yang dikeluarkan untuk memproduksi atau menjual satu unit produk atau jasa. Contoh biaya ini mungkin termasuk bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya pemasaran variabel.
  2. Tentukan Jumlah Unit: Hitung jumlah total unit produk atau jasa yang diproduksi atau dijual dalam periode waktu tertentu.
  3. Gunakan Rumus: Kalikan Biaya Variabel per Unit dengan Jumlah Unit untuk mendapatkan Biaya Variabel.

3. Contoh Perhitungan Biaya Variabel

Misalkan sebuah perusahaan memiliki biaya bahan baku sebesar $10 per unit, biaya tenaga kerja langsung sebesar $5 per unit, dan biaya pemasaran variabel sebesar $2 per unit. Jika perusahaan tersebut memproduksi 1,000 unit produk dalam satu bulan, berikut perhitungan biaya variabelnya:

Biaya Variabel=($10+$5+$2)×1,000=$17,000

Jadi, biaya variabel perusahaan ini adalah $17,000 per bulan.

Perbandingan Biaya Tetap dan Variabel

Setelah mengetahui cara menghitung biaya tetap dan variabel, penting untuk memahami perbedaan dan hubungan antara keduanya:

  • Perbedaan: Biaya tetap tidak berubah dalam jumlah total, sedangkan biaya variabel berubah seiring dengan perubahan volume produksi atau penjualan.
  • Hubungan: Kedua jenis biaya ini berkontribusi pada total biaya perusahaan dan dapat digunakan untuk menghitung margin keuntungan bersih. Biaya tetap memberikan dasar biaya minimum yang harus ditutupi perusahaan, sementara biaya variabel menunjukkan bagaimana biaya akan berubah seiring dengan perubahan aktivitas operasional.

Pemahaman yang baik tentang rumus biaya tetap dan variabel, serta cara menghitungnya, adalah kunci untuk pengelolaan keuangan yang efektif dalam bisnis. Dengan memahami biaya tetap dan variabel, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang penetapan harga, alokasi sumber daya, perencanaan anggaran, dan strategi bisnis secara keseluruhan. Dengan mempraktikkan langkah-langkah yang dijelaskan dalam artikel ini, perusahaan dapat mengoptimalkan pengeluaran mereka, meningkatkan profitabilitas, dan mencapai kesuksesan jangka panjang.

Kategori: Seputar Bisnis

error: Content is protected !!